Sebagai salah satu dari enam istana kepresidenan, interior Istana Bogor pasti istimewa. Istana yang menjadi kebanggaan warga Bogor, selain Kebun Raya Bogor, ini memiliki keunikan tersendiri. Selain interior yang megah, Istana Bogor memiliki beberapa ikon keragaman fauna yaitu rusa-rusa dari Nepal. Aspek sejarah dan kebudayaan istana ini juga sangat menarik.
Mengunjungi Istana Bogor menjadi salah satu rutinitas para warga pada setiap akhir pekan. Beberapa Kawasan Istana Bogor memang dibuka untuk umum, terutama area hidup rusa. Para warga sekitar dan pengunjung diperkenankan memberi makan rusa dengan wortel yang ditanam oleh petani lokal. Kegiatan yang sangat menarik, ya? Yuk, kita simak sejarah singkatnya.
Sejarah Singkat Istana Bogor
Nama kota Bogor merupakan bentuk lokal dari nama aslinya yang muncul pada zaman penjajahan Belanda, yaitu Buitenzorg. Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Belanda, Gustaaf Willem Baron Van Imhoff menemukan wilayah ini dan tertarik untuk membangun rumah peristirahatan bagi para gubernur jenderal Belanda.
Pemerintah kolonial Belanda kemudian membangun sebuah gedung tingkat tiga pada Agustus 1744. Tidak hanya bangunan yang menjulang, rumah ini juga memiliki halaman yang sangat luas. Sayangnya, rumah ini sempat rusak akibat erupsi Gunung Salak. Setelah renovasi, Istana Bogor resmi menjadi milik Indonesia pada 1950 dan dibuka untuk umum pada 1968.
Interior Istana Bogor
Sebagai gedung yang dibangun pada era kolonial Belanda, gaya dan potret arsitektur Eropa cukup melekat pada Istana Bogor. Anda bisa menemukannya pada pilar-pilar besarnya. Selain itu, gedung istana juga memiliki ornamen ukir gaya baroque yang berkembang di Eropa pada abad ke-18 hingga 19. Apa saja, sih, yang menarik dari interior Istana Bogor?
1. Lobi dan Gambaran Umumnya
Istana Bogor memiliki luas bangunan 1,5 hektar yang terdiri dari sebuah bangunan induk yang memiliki sayap kanan dan kiri. Bangunan induk biasanya menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara penting kenegaraan. Sementara itu, setiap sayap memiliki kamar-kamar tempat menginap para tamu kenegaraan, baik para kepala negara maupun tokoh-tokoh penting lainnya.
Pintu depan atau bagian lobi istana memiliki lampu gantung kristal yang megah. Lampu kristal ini menjadi elemen yang mempercantik elemen kayu dari bagian kusen. Selain itu, kilau kristalnya juga mempercantik nuansa putih dan krem yang menjadi tema utama lobi istana. Warna coklat tua juga terdapat pada kursi-kursi dan patung-patung kayu yang menjadi hiasan.
2. Kemegahan Interior Ruang Garuda
Jika ingin menelisik detail interiornya, anda akan menemukan megahnya gaya Eropa di setiap sudutnya. Salah satunya adalah ruang Garuda yang menjadi bagian dari bangunan utama. Ruangan ini berbentuk bundar lonjong dengan sudut yang melengkung. Plafon juga didesain cembung dan melengkung ke atas, menguatkan kesan elegan, megah, anggun, dan tinggi.
Megahnya plafon dan desain ruangan yang lonjong semakin dikuatkan dengan pilar-pilar yang besar tinggi dan bundar. Pilar-pilar ini disusun berdekatan, sesuai dengan konsep desain Korintia ala Yunani. Pilar-pilar besar ini mencerminkan kekokohan, menjadi penyeimbang keanggunan yang muncul dari desain plafon dan bagunannya.
Tidak hanya keanggunan dan kekokohan, interior Istana Bogor juga memiliki kesan mewah dari perabot dan hiasan yang ada. Langit-langit ruangan Garuda memiliki hiasan lampu gantung kristal pada bagian tengah. Selain itu, langit-langit juga dihiasi dengan ukiran-ukiran khas Yunani. Furnitur seperti kursi juga diatur berhadapan pada tepian tiang penyangga.
3. Menjamu Tamu Lebih Privat di Ruang Tamu
Jika Ruang Garuda menjadi tempat terbaik untuk menjamu tamu kenegaraan, presiden biasanya menjamu tamu yang lebih akrab di ruang tamu. Ruangan ini sangat luas dengan furnitur seperti meja dan kursi yang terbuat dari kayu. Hiasan-hiasannya berupa lukisan pantai pada salah satu sisi dindingnya. Membuat suasana semakin akrab dan ramah.
4. Ruangan Lain di Istana Bogor
Tidak hanya ruangan untuk menjamu tamu, Istana Bogor juga memiliki beberapa ruangan lain. Sebut saja: perpustakaan, ruang kerja, ruang makan, kamar mandi, dan beranda belakang. Semua ruangan ini mengikuti tema utama Istana Bogor yaitu Eropa Klasik yang megah dan kokoh. Kombinasi warna putih, krem, dan coklat tua berpadu indah menguatkan kesan klasiknya.
Para presiden yang menjabat kerap menghabiskan waktu untuk duduk santai membaca buku di perpustakaan. Terkadang presiden juga menghabiskan waktu di ruang kerja. Desain ruang kerja ini sangat simpel. Dinding putih berpadu dengan furnitur kayu seperti meja kerja besar, jam dingdong, lemari, dan lainnya.
Ruang makan di Istana Bogor didominasi warna putih pada dinding, lantai, hingga furniturnya. Meja makan sebagai focal point memiliki bentuk lonjong. Bagian atasnya pun dilapisi dengan batu marmer warna putih yang sesuai dengan bantalan kursi makan. Furnitur lain memiliki warna coklat tua hingga muda yang berpadu apik membuat kesan elegan.
Beranda belakang Istana Bogor sangat megah. Pilar-pilar putih besar menjulang berderet-deret, serupa dengan arsitektur kuil Yunani yang kokoh. Keramik putih dengan aksen abu-abu terbentang di area ini. Tidak lupa lampu kristal yang menggantung di area ini. Area ini sangat cocok untuk ngobrol santai sambil memandangi berbagai jenis rumput taman dan foto bersama.
Akses menuju Istana Bogor juga mudah dijangkau dari wilayah lain di seluruh Indonesia, termasuk kota Jogja. Jika anda membawa rombongan dari Jogja untuk mengunjungi Istana Bogor, banyak pilihan jasa sewa bus Jogja yang bisa anda pilih. Sesuaikan dengan kebutuhan anda dan rombongan. Simak ulasan lain mengenai desain interior di sini, ya! Semoga bermanfaat!